Pagi ini aku mendengarkan salah satu stasiun radio di Batam untuk mengumpulkan informasi seputar Batam. Seharian tidak kemana-mana membuatku benar-benar ketinggalan informasi. Dan ini sangat tidak menyenangkan rasanya. Banyak hal yang terjadi, belum habis pro-kontra fatwa MUI tentang haramnya rokok, sekarang ditambah lagi fatwa MUI tentang Golput. Selain itu keluhan dan masukan untuk kota Batam tentang berbagai hal yang mengganjal bagi masyarakat kota ini juga menjadi tambahan informasi bagiku.
Layaknya sebuah siaran tentunya tak melulu siaran, pastinya kerap diselingi dengan iklan. Beragam pula iklan yang mengudara di radio pagi ini, dari iklan rumah makan, caleg, dan berbagai promosi produk dan jasa lainnya. termasuk salah satunya adalah kampusku. Politeknik Batam, kampus yang selalu digadang-gadang pro dengan pendidikan berkualitas walau kenyataannya wallahualam.
Iklan tentang Politeknik yang kudengar pagi itu cukup membuatku tersentak dan tertawa geli. Dalam iklan itu disebutkan “Politeknik Batam membuka penerimaan mahasiswa baru untuk S1 Dan D3 kelas Reguler” Sebuah hal yang cukup membingungkan, bukankah sebuah Politeknik idealnya hanya menyelenggarakan program D3. Sejak kapan Politeknik bisa menyelenggarakan S1?
Setelah mendengarkan iklan ini yang kulakukan selanjutnya adalah mencari telepon genggamku (TG.ed) dan mengirimkan pesan singkat pada Pak Eko tentang iklan tadi. Pesan singkat yang berisikan sebuah pertanyaan bernada sindiran. Pesan singkat yang aku pun tak berharap untuk dibalas. Pesan singkat yang semoga bisa menjadi perhatian dan menjadi perbaikan untuk kebaikan semua pihak.
Yah, sebuah perbaikan karena bagiku iklan ini sangatlah berbahaya efeknya. Ia bisa menipu puluhan atau bahkan ratusan calon mahasiswa untuk terlibat dalam keruwetan Poltek-UMRAH. Ia bisa menipu calon mahasiswa yang tak tahu nantinya kalau statusnya sebagai mahasiswa bukan mahasiswa Poltek tapi UMRAH. Bagaimana mungkin dapat tercapai pendidikan bermutu di Kepri kalau cara-cara mencapainya dengan pembohongan seperti ini? Bagaimana mungkin calon perguruan tinggi negeri di Kepri itu (UMRAH) bisa berkualitas kalau mahasiswanya nanti adalah barisan sakit hati yang merupakan korban penipuan kampusnya sendiri?
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk merekrut mahasiswa baru UMRAH. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat akan UMRAH salah satunya. Tunjukkan prestasi mahasiswa UMRAH dan keunggulan lainnya, masyarakat juga pasti mau masuk tanpa harus ditipu. Banyak mahasiswa UMRAH yang punya potensi luar biasa, saya kenal beberapa dari mereka. Biarkan mereka berekspresi, menunjukkan eksistensi agar masyarakat bisa melihat prestasi. Tapi apa mau dikata, di Batam khususnya UMRAH sendiri masih diakui setengah hati, mereka kadang dianaktirikan. Penumpang itulah status mereka disini. Dan sebagai penumpang tak banyak memang hak yang mereka miliki sekalipun Direktur Politeknik adalah PUREK III Bidang Kemahasiswaan UMRAH sekaligus Dekan FT. UMRAH.
Kadang aku kasihan juga melihat mereka, tapi terlalu membela mereka pun hanya akan membuatku dianggap mencari muka dan provokator, karena aku sendiri mahasiswa Politeknik. Di tahun terakhirku sebagai mahasiswa ternyata masih banyak pekerjaan rumah yang masih belum terselesaikan. Pergerakan mahasiswa Batam baru akan dimulai tapi aku akan segera menjadi penonton. Ah sudahlah, hidup harus tetap berjalan, bukankah tiap-tiap masa ada orang-orangnya. Dan berarti sudah habis masaku disini. Semoga apa yang telah kulakukan bisa menjadi sumbangan catatan bagi mereka yang akan melanjutkan atau minimal menjadi catatan untuk kukenang sendiri.
Layaknya sebuah siaran tentunya tak melulu siaran, pastinya kerap diselingi dengan iklan. Beragam pula iklan yang mengudara di radio pagi ini, dari iklan rumah makan, caleg, dan berbagai promosi produk dan jasa lainnya. termasuk salah satunya adalah kampusku. Politeknik Batam, kampus yang selalu digadang-gadang pro dengan pendidikan berkualitas walau kenyataannya wallahualam.
Iklan tentang Politeknik yang kudengar pagi itu cukup membuatku tersentak dan tertawa geli. Dalam iklan itu disebutkan “Politeknik Batam membuka penerimaan mahasiswa baru untuk S1 Dan D3 kelas Reguler” Sebuah hal yang cukup membingungkan, bukankah sebuah Politeknik idealnya hanya menyelenggarakan program D3. Sejak kapan Politeknik bisa menyelenggarakan S1?
Setelah mendengarkan iklan ini yang kulakukan selanjutnya adalah mencari telepon genggamku (TG.ed) dan mengirimkan pesan singkat pada Pak Eko tentang iklan tadi. Pesan singkat yang berisikan sebuah pertanyaan bernada sindiran. Pesan singkat yang aku pun tak berharap untuk dibalas. Pesan singkat yang semoga bisa menjadi perhatian dan menjadi perbaikan untuk kebaikan semua pihak.
Yah, sebuah perbaikan karena bagiku iklan ini sangatlah berbahaya efeknya. Ia bisa menipu puluhan atau bahkan ratusan calon mahasiswa untuk terlibat dalam keruwetan Poltek-UMRAH. Ia bisa menipu calon mahasiswa yang tak tahu nantinya kalau statusnya sebagai mahasiswa bukan mahasiswa Poltek tapi UMRAH. Bagaimana mungkin dapat tercapai pendidikan bermutu di Kepri kalau cara-cara mencapainya dengan pembohongan seperti ini? Bagaimana mungkin calon perguruan tinggi negeri di Kepri itu (UMRAH) bisa berkualitas kalau mahasiswanya nanti adalah barisan sakit hati yang merupakan korban penipuan kampusnya sendiri?
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk merekrut mahasiswa baru UMRAH. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat akan UMRAH salah satunya. Tunjukkan prestasi mahasiswa UMRAH dan keunggulan lainnya, masyarakat juga pasti mau masuk tanpa harus ditipu. Banyak mahasiswa UMRAH yang punya potensi luar biasa, saya kenal beberapa dari mereka. Biarkan mereka berekspresi, menunjukkan eksistensi agar masyarakat bisa melihat prestasi. Tapi apa mau dikata, di Batam khususnya UMRAH sendiri masih diakui setengah hati, mereka kadang dianaktirikan. Penumpang itulah status mereka disini. Dan sebagai penumpang tak banyak memang hak yang mereka miliki sekalipun Direktur Politeknik adalah PUREK III Bidang Kemahasiswaan UMRAH sekaligus Dekan FT. UMRAH.
Kadang aku kasihan juga melihat mereka, tapi terlalu membela mereka pun hanya akan membuatku dianggap mencari muka dan provokator, karena aku sendiri mahasiswa Politeknik. Di tahun terakhirku sebagai mahasiswa ternyata masih banyak pekerjaan rumah yang masih belum terselesaikan. Pergerakan mahasiswa Batam baru akan dimulai tapi aku akan segera menjadi penonton. Ah sudahlah, hidup harus tetap berjalan, bukankah tiap-tiap masa ada orang-orangnya. Dan berarti sudah habis masaku disini. Semoga apa yang telah kulakukan bisa menjadi sumbangan catatan bagi mereka yang akan melanjutkan atau minimal menjadi catatan untuk kukenang sendiri.
***
1 komentar:
Apa maksud anda dgn kalimat "Politeknik Batam, kampus yang selalu digadang-gadang pro dengan pendidikan berkualitas walau kenyataannya wallahualam." ??
Saya sendiri alumni politeknik batam angkatan tahun 2005 dan saya menganggap poltek batam cukup berkualitas.
Yg kurang berkualitas adalah (beberapa) mahasiswanya sendiri DAN hal tsb tidak ada hubungannya dengan poltek batam.
Udah nggak jamannya mahasiswa yg tidak berkualitas protes kpd kampusnya karena mahasiswa tsb tidak berkulitas. Sbg mahasiswa seharusnya anda dan semua mahasiswa lain mampu mengembangkan dirinya sendiri.
No offense=D
Posting Komentar