Rabu, 25 Maret 2009

Derby - Tuhan Tolong,,

Kurasa..
Getaran cinta, di setiap tatapan matanya
Andai kucoba, tuk berpaling
Akankah sanggup ku hadapi
Kenyataan ini..

Oh, tuhan tolonglah aku
Janganlah kau biarkan diriku
Jatuh cinta kepadanya
S’bab andai itu terjadi
Akan ada hati yang terluka
Tuhan tolong diriku

Walaupun..
Terasa indah, andaikan ku dapat juga dirinya
Namun ku harus, tetap bertahan
Menjaga cinta yang t’lah lebih dulu kujalani

download this song here

Continue reading...

Pagi ini dengan SLUMDOG MILLIONAIRE




Pagi ini badan saya masih tak karuan meski sudah agak mendingan. Setelah sarapan dan minum obat warungan, tak ada lagi yang saya kerjakan kecuali tiduran. Tapi kemudian saya teringat ada film di laptop yang masih belum sempat saya tonton. Slumdog Millionaire, –akhirnya saya harus menggadaikan idealisme saya untuk ini- film ini saya ambil dari teman saya beberapa waktu lalu. Sudah lama ingin menonton film ini, tapi baru kesampaian pagi ini.

Film ini berkisah tentang seorang Office Boy (Chaiwalla) di sebuah operator telepon (XL5) bernama Jamal Malik yang berhasil memenangkan hadiah utama sebesar 20.000 .000 rupees dalam kuis Who Wants To Be a Millionaire (WWTBM). Jawaban demi jawaban berhasil dijawabnya, jalan yang kemudian mengantarkannya dicurigai telah mencuri jawaban.

Hasilnya, Jamal pun ditangkap dan diinterogasi oleh polisi. Berbagai penyiksaan diterimanya agar membuatnya mengaku telah mencuri jawaban. Namun, hal ini justru mengungkap kejujuran dirinya. Semua pertanyaan yang diberikan padanya merupakan refleksi perjalanan hidupnya sejak kecil hingga dewasa.

Dan ketika semua tak terbuktikan Jamal pun dilepas untuk menghadapi tantangan terakhirnya, menjawab pertanyaan pamungkas dan menemukan cinta sejatinya, Latika.

Banyak hal menarik dalam film ini. Tapi satu hal yang selalu jadi kesamaan, kemiskinan selalu menjadi bahan yang menarik untuk dijual. Kemiskinan yang selalu hadir dimanapun selalu jadi sorotan sebagi sumber kejahatan atau simpati orang untuk memberikan sumbangan. Tapi selalu ada yang luput dari dari pengamatan orang-orang awam, bahwa kemiskinan yang kadang membuat orang-orang lebih kreatif bahkan lebih cerdas baik secara intelektual maupun emosional ketimbang orang kaya yang selalu hidup dalam kenyamanan.

Hal menarik lainnya adalah ketika mengetahui ternyata motif Jamal mengikuti WWTBM bukan demi uang melainkan untuk mencari cintanya yaitu Latika yang menyukai acara tersebut. Sebuah pelajaran menarik buat saya bahwa uang kadang tak lebih berharga dari rasa cinta kita kepada sesama.

Dan endingnya film ini, semua berakhir bahagia. Jamal bertemu dengan Latika. Salim (Kakak Jamal) mati ditembak di tumpukan uang yang ditaruhnya di bath tub, begitupun dengan Jhaved dan Maman (preman mumbay) yang sebelumnya tewas dibunuh salim. Semua mendapatkan balasan yang setimpal. Yang baik untuk yang baik dan yang jahat untuk yang jahat, maka begitu pula dengan perbuatan kita, perbuatan baik akan berakhir baik, perbuatan jahat akan menerima balasannya.

Sama seperti death note yang saya tonton, maka film inipun tak meninggalkan ciri khas dan akar budaya india. Walau tak seperti film India kebanyakan yang banyak nyanyi dan tariannya tapi di akhir film tarian dan nyanyian ini tetap ada dengan melibatkan banyak penari yang memenuhi hampir satu peron. Tak peduli betapa banyak yang bilang kalau hal ini norak dan ketinggalan zaman, india tetap bangga dengan ciri khas filmnya ini. Ciri khas yang masih belum dapat saya temukan dalam film-film karya negeri saya.INDONESIA.
Continue reading...

I'm Drop

Sudah 2 hari ini badan saya drop, mulai dari ujung kaki hingga kepala rasanya sakit semua. Badan terasa panas dingin tak karuan, kepala nyut-nyutan pokoknya lemes, tak bertenaga. Alhasil dari kemarin sampai hari ini saya tak pergi magang. Beberapa janji yang sudah dibuat pun terpaksa dibatalkan karena sakit yang datang tiba-tiba ini.

Rasanya sering kali saya mengalami hal ini. Jatuh sakit tiba-tiba. Entah mengapa, setiap kali banyak pikiran, tugas serta masalah yang menumpuk, tubuh saya langsung tak kuat menerimanya. Segala penyakit memang selalu berawak dari pikiran. Ingin membagi tugas, itupun sulit. Karena tugas ini terlalu sulit untuk dibagi, disamping tak ada yang ingin kebagian tugas ini.

Sepertinya saya perlu rehat sebentar, untuk menyegarkan pikiran saya.

Continue reading...

Rabu, 18 Maret 2009

Negeri ini perlu diswastanisasi,,

hari ini saya mendapatkan kenyataan bahwa dalam soal pelayanan negeri ini memang tak bisa memberikan yang terbaik bagi rakyatnya. berbagai realitas tentang persoalan ini banyak terjadi di sekitar kita. banyak contohnya, pengurusan KTP yang lama dan berbelit-belit, pengurusan surat usaha yang juga tak kalah lama, masalah yang berhubungan dengan birokrasi selalu lama bahkan kadang tak jelas juntrungannya.

Hari ini saya mengalaminya sendiri. di kantor yang hampir berubah jadi tempat belajar kelompok itu saya mendapati bahwa negara ini memang tak becus mengurusi rakyatnya. pegawai disana hampir kehilangan sopan santun sama sekali menghadapi orng-orang yang membayar biaya hidu mereka tiap bulannya.

Datang kesana tanpa bekal sedikitpun tentang persoalan yang akan saya urus, saya pun coba bertanya dengan petugas disana. Sambutan yang sangat tidak ramah diberikan mereka, jangankan menyambut dengan senyum dan sapaan "ada yang bisa dibantu?" mereka malah terlihat pura-pura tak tahu. Saya jadi heran ini orang atau batu?

Akhirnya setelah celingak-celinguk kebingungan disana saya bertanya pada seorang pegawai disana. Hasilnya, saya dioper dari satu meja ke meja yang lain. "Pegawai disini pada bisa kerja gak sih?" teriak saya dalam hati. Untuk pertanyaan yang harus dijawab dengan pertanyaan simpel saja mereka tak mau, tak bisa, atau tak tahu.

Dengan perlakuan seperti ini, sontak saya langsung tak bisa terima. tapi untuk teriak-teriak disana saya masih belum lakukan karena logika saya masih mampu menahannya. dan dengan perasaan marah yang amat sangat, saya berlalu pergi tanpa megucapkan terima kasih atau basa-basi sedikitpun dengan pegawai yang sedang ada di hadapan saya.

Dalam perjalanan, saya hanya berpikir negeri ini baiknya di swastanisasi saja. semua pelayanan tadi pasti tak akan terjadi kalau swasta yang mengelola. senyum dan pelayanan terbaik selalu menjadi komitmen yang dipegang oleh perusahaan swasta. Pegawai-pegawai negeri itu perlu tambahan pendidikan moral tiap minggunya, agar mereka bisa menghargai orang-orang yang membayar biaya hidup mereka.
Continue reading...

Berita hari ini..

Tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan dermaga dan pelabuhan di kawasan Indonesia Timur Abdul Hadi Djamal menyebut anggota FPKS Rama Pratama yang duduk di Panitia Anggaran DPR juga terlibat dalam pertemuan informal di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Abdul Hadi juga menyebut tidak semua politisi PKS itu bersih karena Rama ikut mempengaruhi putusan dan memberikan persetujuan.

"susah nyari yang benar-benar BERSIH.."
Continue reading...

Kamis, 12 Maret 2009

dejavu Problematika,,



kemarin saya seperti mengalami dejavu. rasanya kok mirip ya dengan apa yang terjadi pada saya. kejadiannya persis sama. Dan karena kemudian permasalahan ini sampai saat inipun belum saya dapatkan pemecahannya, jadilah saya hanya mengatakan "berarti ini PR kita bersama"

saya tak ingin percaya karma, tapi lantas kalau kejadian hampir serupa ini terjadi pantasnya disebut apa? Ataukah in sebuah kemestian dalam suatu periode. Tak, saya lebih tak ingin percaya lagi.

Makin lama semua harus makin baik. ini yang disebut progress. kalau periode ini sama dengan kemarin ya berarti sama saja dengan kemunduran.

Menyendiri, untuk kemudian mundur atau mengalah lalu mundur jelas bukan pilihan bijak. saya sering mengalami hal ini, selalu berpikir untuk mundur dan lepas dari komunitas, tapi yang terjadi kemudian saya tak bisa melepaskannya dan makin larut di dalamnya. komunitas ini punya kekuatan ajaib yang membuat orang-orang di dalamnya sulit untuk meninggalkannya.

kalaulah terjadi intrik-intrik sedikit, yah pahami saja sebagai bumbu dari komunitas ini. gesekan terjadi karena kita terlalu dekat, ia tak akan ada kalau kita berjauhan. Oleh karena itu, persoalan-persoalan yang ada dalam sebuah perjalanan adalah kepastian, malah jadi pertanyaan kalau tak ada kemudian. Benarkah kita dekat selama ini, atau hanya sekedar dekat?
didekatkan dengan slogan-slogan dan moto.

kedekatan (baca:persaudaraan) macam apa pula yang seperti ini?

katanya; teman sejati itu bukan orang yang selalu mengiyakan perkataan kita, tapi orang yang berseberangan dengan kita.

banyak pemimpin yang menjadi besar karena dikelilingi oleh kritik dan musuh. Dan banyak pemimpin yang jatuh karena hanya dikelilingi para pemuja.

Maka, ini mungkin hanya permasalahan komunikasi. tak ada yang perlu disalahkan kecuali diri sendiri. Karena pekerjaan yang paling berat adalah mengarahkan telunjuk kita pada diri sendiri saat ada sebuah masalah terjadi.

dan pilihan mundur, sekali lagi bukan pilihan yang bijak. ia wajib dipikirkan berjut-juta kali lagi.

waktu muda itu sekali saja, jadi jangan sekalipun di sia-siakan.

"kuliah itu bisa di usia kapan saja, tapi yang paling penting sekarang adalah bagaimana menjadi problem solver di usia muda" (dikutip dari pertemuan pekanan malam itu)
Continue reading...

Rabu, 11 Maret 2009

Ayam pun berteduh,,


Kalau hujan baiknya memang berteduh..

(gambar diambil hari senin, saat hujan membatasi segala kegiatan..)
Continue reading...

Minggu, 08 Maret 2009

KP yang MEMALUKAN..

Kebanggaan dan memalukan merupakan sesuatu yang bertolak belakang. Hampir tak ada orang yang selalu berbuat hal yang membanggakan, pastilah suatu saat ia pernah melakukan hal memalukan.

Saat ini, saya mengalami hal itu. Hal ini sangat mengganggu saya, bagaimana mungkin apa yang selalu saya banggakan selama ini ternyata mengandung kenyataan yang sangat memalukan. Apa yang selama ini saya kagumi sekalipun tak pernah mengerti ternyata adalah sesuatu yang menjadi olokan, cibiran dan kerap dianggap sebagai sampah masyarakat.

Cerita tentang heroismenya kini tak mampu lagi membuat saya tegak menatap dunia, yang terbayang kemudian selalu saja hal memalukan tersebut. Saya tak pernah habis pikir bagaimana mungkin ini semua bisa terjadi. Baiklah, mungkin ini kelihatan sepele untuk sebagian orang tapi tidak bagi saya yang terlanjur kagum padanya.

Tulisan kali ini adalah tentang kenyataan bahwa arjuna adalah seorang banci.

Buku mahabharata yang saya beli mengungkapnya. Kenyataan ini saya dapati ketika keluarga pandawa harus menjalani hidup dalam penyamaran di tahun ketiga belas masa hukumannya. Satu persatu dari mereka harus menyamar tanpa seorangpun boleh mengenali. Jadilah kemudian mereka mulai berperan sebagai orang lain. Yudhistira saudara tertuanya harus menyamar sebagai sanyasin (penasihat raja Matsya, Wirata), Bhimasena menjadi juru masak istana. Nakula dan Sahadewa menjadi tukang kuda dan gembala sapi. Sedang Draupadi (istri bersama pandawa) menjadi sairandri (pelayan permasiuri raja).

Lantas Arjuna, saudara pandawa yang paling sakti mandraguna dan ahli mengunakan berbagai macam senjata. Menyamar sebagai apa dia? Ini yang kemudian membuat saya shock. Arjuna, ksatria tanpa tanding itu menyamar menjadi perempuan dan guru tari.

Ingin teriak saya rasanya mengetahui hal ini,

Kutuk pastu (KP) yang didapatkan Arjuna dari Urwasi karena menolak asmaranya membuatnya menjadi banci. Karena itu ia dapat bertingkah laku seperti perempuan kapanpun dia mau. Yah, kutuk pastu (KP) adalah kutukan yang menjadi kenyataan.

Selalu saja ada hal memalukan di balik kebanggaan-kebanggaan
Continue reading...

HARGA UNTUK SEBUAH SENYUMAN,,

Senyum itu ibadah, itu katanya. Tapi sekarang ini sepertinya ungkapan ini sudah mulai terdistorsi. Ada jenis senyum terpaksa yang dilakukan sebagai kepantasan karena bayaran atau pekerjaan. Baru-baru ini saya semakin yakin dengan hal ini.

Beberapa hari yang lalu, saya ke sebuah mall di kota ini, dengan niat survei barang, kami masuki dan bertanya satu persatu toko yang ada disana. Ketika pertama kali masuk maka pelayanan dengan senyum saya dapatkan, tapi ketika tahu bahwa saya hanya ingin bertanya harga maka senyum itu makin berat keluar. Ia menanggapi saya sambil lalu saja.

Dan ini makin dikuatkan ketika berada di kasir swalayan di mall itu. Di mesin kasir tertulis “Dapatkan softdrink gratis, kalau karyawan kami tidak melayani dengan senyum dan mengucapkan terima kasih di akhir transaksi” membaca pengumuman ini saya hanya bisa tersenyum sambil garuk-garuk kepala tak gatal.

Dengan perasaan tegang saya menunggu kasir itu lupa mengucapkan terima kasih nanti, tapi harapan itu tak terkabul rupanya. Kasir itu terlalu sigap mengucapkan terima kasih sambil menyunggingkan senyumnya. Ah sial, kasir ini sudah hapal luar kepala tampaknya untuk aturan itu, pastilah ia bukan kasir baru.

Banyak lagi kejadian serupa macam ini terjadi. Di rumah sakit misal, bagi orang kaya, mereka akan mendapatkan pelayanan dengan senyuman kelas satu dari para perawat, dokter sampai resepsionis. Bandingkan kalau pasien miskin yang berobat, dilirik pun mungkin tidak. Baiklah mungkin di awal mereka akan dilayani dengan pelayanan yang sama dengan pasien kaya tadi, tapi ketika saat akan membayar si pasien miskin tadi merengek karena tak punya uang maka yakinlah semua pelayanan itu akana berubah dengan sangat drastis seketika.

Yah, ucapan terima kasih dan senyuman kadang hadir lebih karena tuntutan profesi, aturan perusahaan dan kepantasan. Ia hadir tanpa dilandasi keikhlasan akan arti sebuah senyuman.

Continue reading...

UNTUKMU SAHABATKU V

PERCAYAKAN - LYLA

Percayakah kau akan pujangga
Menggoreskan tinta akan kata-kata
Indah...
Terbangkanmu ke awan..

Percayakah kau akan penyair
Memujamu dengan seribu kata-kata
Anggun...
Mengejutkan harimu..

Bila kau tak inginkan puisi
Oh, tak apa..
Bila kau tak percaya penyair
Pun, tak apa..

Tapi percayakan, Hatimu padaku
Bila kau inginkan, Aku akan selalu
Menjaganya..
Percayakan aku untuk jadi bingkai
Hatimu... Continue reading...

Kamis, 05 Maret 2009

Keluh Kesah Terakhir (semoga)

Sudah lama saya tak menulis di blog ini, komitmen untuk terus menulis hampir terlupakan. Untungnya ada orang-orang yang selalu mengingatkan saya. Banyak hal yang harusnya dituliskan sebagai sebuah catatan perjalanan tapi entah mengapa, akhir-akhir ini rasa malas sering lebih mendominasi ketimbang tanggung jawab saya.

Sampai saat tulisan ini ditulis masih banyak tugas yang belum saya selesaikan. Beberapa hari yang lalu saya kira, saya hampir menyelesaikan tugas saya tapi ternyata masalah selalu datang tiba-tiba. Tapi ini bukan saatnya untuk terus berkeluh kesah, ini saatnya bergerak untuk menorehkan sebuah kisah indah.

Yah, saya kerap kali berkeluh kesah. Dari postingan saya selama ini hampir kebanyakan berisikan tentang keluh kesah.

Saya pikir ini saatnya untuk berubah..

Continue reading...