Kamis, 22 Januari 2009

Bersih atau Wangi..?

“pilih mana put, bersih ato wangi?”
“ ya bersih lah”
“ah, wangi dunk yang lebih pernting”
“kalo dah bersih tu pasti wangi?”
“ya gak jugalah”
“ya iyalah, ko aja yang aneh..”
“??!!??”

Sepenggal percakapanku dengan adik tadi pagi. Membahas tentang mana yang lebih penting bersih atau wangi. Sebenarnya, ini sambungan pembahasan malam tadi (selalu membahas hal-hal kontraproduktif), tema yang sama dengan responden yang berbeda. Kalau tadi malam saya yang ditanya, kali ini saya yang bertanya.

Entah bagaimana awalnya, tiba – tiba tadi malam ada pembahasan tentang bersih dan wangi. Molto atau Rinso (ah, gak boleh nyebutin merk. Biarlah blog pribadi ini). Berawal dari sms tentang guru sebenarnya, malah merembet ke masalah bersih dan wangi.

“jadi mana yang anda pilih? Bersih ato wangi? Your choose?” Ketika disodori pertanyaan seperti ini aku langsung menjawab “WANGI” ini yang lebih penting. Karena noda bagaimanapun besarnya masih dapat ditutupi, diakali, dimodifikasi agar tak terlihat (kemampuan mengagumkan orang di negeri ini). Tapi kalau kebusukan maka sulit menyembunyikannya.

Memang selihai apapun kita menyembunyikan noda tersebut lambat laun akan ketahuan juga. Tapi perlu waktu untuk itu, dan waktu yang dibutuhkan akan lebih lama daripada kita menyembunyikan kebusukan. Lagipula noda adalah sebuah bukti tentang apa yang terjadi dan kita lakukan di masa lalu dan sebuah pembelajaran. Lantas kenapa bukti pembelajaran yang kita lakukan harus dihilangkan?

Oleh karena itu, pilihanku adalah dengan menyamarkan noda dan menyebarkan wangi pada orang-orang di sekitar.

“ga ada noda, ya gak belajar?”

“berani kotor itu baik!”

Yah, mulailah belajar mencuci dengan Molto tanpa Rinso...

0 komentar: