Selamat hari lingkungan hidup..!!
5 Juni ini adalah hari lingkungan hidup sedunia, bertepatan dengan hari ini pula Kota Batam tercinta menerima penghargaan adipura. Untuk yang ketiga kalinya pula. Masalah kriteria penilaian yang dipakai entahlah, penilaian secara objektif atau memang ada permainan di bawah meja.
Masih banyak permasalahan-permasalahan lingkungan yang ada di Batam sebenarnya. Reklamasi tanah yang menggila di daerah punggur [bahkan di bengkong pun ada], tempat penampungan limbah serta emisi gas buang baik dari kendaraan maupun industri. Yah, dari yang kecil saja sebenarnya masih banyak permasalahan, sampah berserakan di TOS3000 yang belum terpecahkan, drainase yang hampir kacau balau [kalau tak ingin disebut rusak parah] mengakibatkan rusaknya jalan dan air tergenang bak kolam renang dan laut Hitam di Tanjung Uma [lihat, Batam pun punya laut hitam].
Tanggung jawab siapa?
Mengandalkan pemerintah sama dengan mengharapkan hujan di gurun pasir, hampir mustahil. Perjabat-pejabat itu cuman mikirin dirinya dan keluarganya. Kalau sampah itu atau limbah itu tidak membahayakan keluarganya maka peduli setan dengan itu semua. Rakyat cukup dijanjikan, dan mereka akan segera diam.
Pejabat Birokrat gendut itu hanya tahu bermalas-malasan saja di kantornya. Tanda tangan, terima duit main game komputer lagi. Mudah-mudahan ga cepet kena kolesterol orang-orang kayak gitu.
Dan untuk memperbaiki semua ini, perlu sebuah gerakan revolusioner dari para pemudanya. Orang-orang yang bisa bergerak lebih dinamis, cepat dan tepat dalam bertindak. Kalau jihad bisa dalam bentuk apa saja, rasanya jihad dalam bidang lingkungan juga perlu menjadi perhatian untuk melakukan perbaikan.
5 Juni ini adalah hari lingkungan hidup sedunia, bertepatan dengan hari ini pula Kota Batam tercinta menerima penghargaan adipura. Untuk yang ketiga kalinya pula. Masalah kriteria penilaian yang dipakai entahlah, penilaian secara objektif atau memang ada permainan di bawah meja.
Masih banyak permasalahan-permasalahan lingkungan yang ada di Batam sebenarnya. Reklamasi tanah yang menggila di daerah punggur [bahkan di bengkong pun ada], tempat penampungan limbah serta emisi gas buang baik dari kendaraan maupun industri. Yah, dari yang kecil saja sebenarnya masih banyak permasalahan, sampah berserakan di TOS3000 yang belum terpecahkan, drainase yang hampir kacau balau [kalau tak ingin disebut rusak parah] mengakibatkan rusaknya jalan dan air tergenang bak kolam renang dan laut Hitam di Tanjung Uma [lihat, Batam pun punya laut hitam].
Tanggung jawab siapa?
Mengandalkan pemerintah sama dengan mengharapkan hujan di gurun pasir, hampir mustahil. Perjabat-pejabat itu cuman mikirin dirinya dan keluarganya. Kalau sampah itu atau limbah itu tidak membahayakan keluarganya maka peduli setan dengan itu semua. Rakyat cukup dijanjikan, dan mereka akan segera diam.
Pejabat Birokrat gendut itu hanya tahu bermalas-malasan saja di kantornya. Tanda tangan, terima duit main game komputer lagi. Mudah-mudahan ga cepet kena kolesterol orang-orang kayak gitu.
Dan untuk memperbaiki semua ini, perlu sebuah gerakan revolusioner dari para pemudanya. Orang-orang yang bisa bergerak lebih dinamis, cepat dan tepat dalam bertindak. Kalau jihad bisa dalam bentuk apa saja, rasanya jihad dalam bidang lingkungan juga perlu menjadi perhatian untuk melakukan perbaikan.
***
0 komentar:
Posting Komentar