Semua sedang berjalan menuju masa depannya masing-masing. Kerja keras, semangat tinggi, mentalitas mumpuni dan ruh spiritual harus tetap seimbang dalam upayanya untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita. Kepala saya masih terasa berat saat ini. Entah karena hujan yang turun kemarin atau kenapa saya pun masih belum pasti. Kalau memikirkan sesuatu, rasanya tak banyak lagi yang saya pikirkan saat ini.
Pagi ini entah kenapa nama Joan Baez muncul di kepala saya. Siapa dia? entahlah, saya pun tak tahu. Bahkan baru sekarang ini saya mengetahui bahwa Joan Baez adalah nama wanita. Mencoba mencari keterangannya di Internet, ketemu di wikipedia. Masih dalam bahasa inggris, simpan dulu. Nanti saja saya baca.
Lagu yang saya tahu dari Joan Baez hanya Donna Donna ini [postingan sebelumnya]. Rasanya harus banyak membaca dan mempelajari tentang pribadi dan karya dari orang yang satu ini.
Setuju atau tidak, dunia saat ini adalah dunia membohongi atau dibohongi. Kalau pintar berarti membohongi kalau tidak ya berarti dibohongi. Beberapa waku lalu saya sempat mengunjungi blog teman saya yang isinya tentang ini. Bertanya tentang kejujuran. Hh, saya rasa saat ini tak ada kejujuran hakiki lagi. Semua orang bisa jujur ketika hal itu tidak menyangkut dirinya. Tapi ketika hal tersebut membahayakan dirinya maka yang kebohongan adalah salah satu mekanisme perlindungan diri yang sangat efektif.
Tentang kebohongan ini, ada dua jenis. Pertama berbohong [murni] dan terpaksa berbohong. Berbohong ini dilakukan oleh profesional sedang terpaksa berbohong ini dilakukakn oleh orang yang menuju profesional. Menuju profesional? Ya, sekali berbohong maka ia akan terus menerus tergoda untuk melakukan kebohongan lainnya.
Dan saya saat ini. Tentu saja saya akui, hidup saya penuh kebohongan. Banyak sekali kebohongan yang saya jalani dalam kehidupan hingga saat ini sampai-sampai rasanya tak nyaman ketika harus tak berbohong. Sikap tegar, senyum, tertawa, senang, bahagia, kritis, sedih, dan banyak lagi yang lainnya lebih sering merupakan kepura-puraan ketimbang isi nurani yang sebenarnya.
Berhadapan antara satu orang dengan orang lainnya saya kerap berganti topeng. Saya masih belum bisa menentukan Who Am I..?
Akhir-akhir ini lagi keranjingan nonton, transformers, King dan Ice Age 3 rasanya film wajib tonton berikutnya.
Rasanya saya mulai percaya hikmah sedekah. Ganjarannya memang berlipat ganda dari apa yang kita berikan. Hadiah jam tangan baru dari Ayah saya rasanya cukup membuktikan itu. Tinggal mencari tukang jam untuk mengecilkan ukuran pergelangannya. Entah perasaaan saya saja, tapi rasanya saya tambah kurus.
***
Pagi ini entah kenapa nama Joan Baez muncul di kepala saya. Siapa dia? entahlah, saya pun tak tahu. Bahkan baru sekarang ini saya mengetahui bahwa Joan Baez adalah nama wanita. Mencoba mencari keterangannya di Internet, ketemu di wikipedia. Masih dalam bahasa inggris, simpan dulu. Nanti saja saya baca.
Lagu yang saya tahu dari Joan Baez hanya Donna Donna ini [postingan sebelumnya]. Rasanya harus banyak membaca dan mempelajari tentang pribadi dan karya dari orang yang satu ini.
***
Setuju atau tidak, dunia saat ini adalah dunia membohongi atau dibohongi. Kalau pintar berarti membohongi kalau tidak ya berarti dibohongi. Beberapa waku lalu saya sempat mengunjungi blog teman saya yang isinya tentang ini. Bertanya tentang kejujuran. Hh, saya rasa saat ini tak ada kejujuran hakiki lagi. Semua orang bisa jujur ketika hal itu tidak menyangkut dirinya. Tapi ketika hal tersebut membahayakan dirinya maka yang kebohongan adalah salah satu mekanisme perlindungan diri yang sangat efektif.
Tentang kebohongan ini, ada dua jenis. Pertama berbohong [murni] dan terpaksa berbohong. Berbohong ini dilakukan oleh profesional sedang terpaksa berbohong ini dilakukakn oleh orang yang menuju profesional. Menuju profesional? Ya, sekali berbohong maka ia akan terus menerus tergoda untuk melakukan kebohongan lainnya.
Dan saya saat ini. Tentu saja saya akui, hidup saya penuh kebohongan. Banyak sekali kebohongan yang saya jalani dalam kehidupan hingga saat ini sampai-sampai rasanya tak nyaman ketika harus tak berbohong. Sikap tegar, senyum, tertawa, senang, bahagia, kritis, sedih, dan banyak lagi yang lainnya lebih sering merupakan kepura-puraan ketimbang isi nurani yang sebenarnya.
Berhadapan antara satu orang dengan orang lainnya saya kerap berganti topeng. Saya masih belum bisa menentukan Who Am I..?
***
Akhir-akhir ini lagi keranjingan nonton, transformers, King dan Ice Age 3 rasanya film wajib tonton berikutnya.
Rasanya saya mulai percaya hikmah sedekah. Ganjarannya memang berlipat ganda dari apa yang kita berikan. Hadiah jam tangan baru dari Ayah saya rasanya cukup membuktikan itu. Tinggal mencari tukang jam untuk mengecilkan ukuran pergelangannya. Entah perasaaan saya saja, tapi rasanya saya tambah kurus.
***
0 komentar:
Posting Komentar