"Orang yang memiliki jiwa enterpreneur dan selalu melihat segala peluang sebagai peluang yang kemungkinan bisa menjadi bisnis. Ketika jiwa enterpreneur ini diimplementasikan di tempat yang tepat hasilnya akan positif, tetapi apabila diimplementasikan di institusi pemerintah tempat bekerja, bisa jadi sumber korupsi yang maha dahsyat dan mengerikan. Orang ini diharapkan ketika melihat berjubelnya pendaftaran PNS dan mendengar keluhan 4 juta PNS di Indonesia tentang gaji mereka yang rendah selalu berpikir untuk mempunyai perusahaan dan bisa membuka lapangan kerja baru bagi 4 juta orang di Indonesia. Mungkin posisi itu lebih tepat."
Saya dapat kutipan di atas dari sebuah catatan di facebook (klik disini untuk baca selengkpapnya). Judulnya "PNS cocok untuk siapa?" Menarik membaca artikel ini terlebih lagi poin yang saya kutip ini mengingat fenomena PNS lover yang terjadi di negeri ini. PNS merupakan profesi impian bagi setiap orang di negeri ini, pokoknya kalu sudah jadi PNS kehidupan sampe meninggal nanti bakal terjamin. Itu anggapannya. Berangkat dari persepsi seperti ini maka ketika ada lowongan PNS tak tanggung-tanggung, ribuan orang mengadu nasib mendapatkan status PNS tersebut.
Lalu, salahkah menjadi PNS tersebut? O, tentu saja tidak. PNS itu abdi masyarakat, pekerjaan mulia. Hanya saja di lapangan tak seperti itu kenyataannya. kerap kali para PNS tersebut bertindak sesukanya bahkan cenderung semena-mena dalam memberikan layanan kepada masyarakat. (Coba deh bandingin masuk ke bank sama masuk ke Kecamatan)
Nah, jadi memang tidak ada yang salah dengan menjadi PNS, tapi tentu saja saya tidak senang dengan teman-teman sesama aktivis yang ikut-ikutan jadi PNS. PNS itu simbol kenyamanan, aktivis yang sudah terbiasa dengan ketidaknyamanan harusnya malu ketika masuk dalam zona nyaman. Ini opini saya, kalau anda punya pendapat lain ya terserah.
Nyaman
Sekarang mari kita bahas, kenapa PNS adalah simbol kenyamanan. menjadi PNS artinya anda akan dapat penghasilan seumur hidup (walaupun terbatas). Pekerjaan ini minus resiko, Bahkan saat ketika tidak bekerja lagi pun mereka akan tetap dibayar. Nyaman kan? Jelas! ini yang dicari, JAMINAN MASA TUA yang jelas. Padahal kejelasan pendapatan sama dengan ketidakjelasan masa depan.
Hukum menjadi PNS adalah "Susah masuk, susah keluar". Susah untuk mendapatkan status PNS dan susah untuk keluar dari PNS. Berbeda dengan di perusahaan yang ada kemungkinan untuk diberhentikan atau dipecat, menjadi PNS kemungkinan untuk itu sangat kecil. Kalau tidak karena pelanggaran berat seperti narkoba atau Zina maka pemecatan tak akan bisa dilakukan. Jadi kalau cuman sekedar tidak disiplin atau pelayanan tidak memuaskan paling mentok hukumannya dimutasi ke daerah lain atau penundaan kenaikan pangkat.
Mungkin perlu ada revolusi besar-besaran untuk meniadakan kenyamanan seperti ini di dalam dunia PNS.
PNS+Entrepreneur
Pernah dengar Kulinerpreneur, Technopreneur atau Creativepreneur? Nah ternyata dimanapun kita berada kita bisa menjadi entrepreneur. Hanya saja harus diperhatikan dimana diaplikasikannya. Jika penempatannya tepat ia akan berakhir dengan hasil yang positif tapi kalau salah tentu saja bisa destruktif.
Menurut wikipedia, pengertian entrepreneur adalah "a person who has possession of a new enterprise, venture or idea, and assumes significant accountability for the inherent risks and the outcome. He or she is an ambitious leader who combines land, labor, and capital to often create and market new goods or services."
Berangkat dari pengertian tersebut jika digabungkan dengan profesi sebagai PNS maka akan sangat berbahaya jadinya. Bagi PNS yang memiliki jiwa entrepreneur ini, ia akan melihat setiap PELUANG yang ada dalam institusinya sebagai UANG. Hasilnya kerugian angagaran rakyat, korupsi Mega Raksasa kemungkinan besar terjadi.
Closing
Jadi, jika kita memiliki jiwa entrepreneur maka jauhkan pikiran untuk menjadi PNS. fokuslah menjadi seorang entrepreneur. Toh lebih aman dan enak, karena kalaupun kaya dengan menjadi seorang entrepreneur sejati maka kita tidak jadi pembicaraan orang banyak. Berbeda sekali kalau kita jadi PNS kaya, orang-orang bakal banyak yang mikir "ni orang pasti korupsi, kalo ngurus-ngurus mesti selalu minta administrasi"
Huuft, pasti hidup seperti ini sama sekali jauh dari kata nyaman dan menggembirakan.
Saya dapat kutipan di atas dari sebuah catatan di facebook (klik disini untuk baca selengkpapnya). Judulnya "PNS cocok untuk siapa?" Menarik membaca artikel ini terlebih lagi poin yang saya kutip ini mengingat fenomena PNS lover yang terjadi di negeri ini. PNS merupakan profesi impian bagi setiap orang di negeri ini, pokoknya kalu sudah jadi PNS kehidupan sampe meninggal nanti bakal terjamin. Itu anggapannya. Berangkat dari persepsi seperti ini maka ketika ada lowongan PNS tak tanggung-tanggung, ribuan orang mengadu nasib mendapatkan status PNS tersebut.
Lalu, salahkah menjadi PNS tersebut? O, tentu saja tidak. PNS itu abdi masyarakat, pekerjaan mulia. Hanya saja di lapangan tak seperti itu kenyataannya. kerap kali para PNS tersebut bertindak sesukanya bahkan cenderung semena-mena dalam memberikan layanan kepada masyarakat. (Coba deh bandingin masuk ke bank sama masuk ke Kecamatan)
Nah, jadi memang tidak ada yang salah dengan menjadi PNS, tapi tentu saja saya tidak senang dengan teman-teman sesama aktivis yang ikut-ikutan jadi PNS. PNS itu simbol kenyamanan, aktivis yang sudah terbiasa dengan ketidaknyamanan harusnya malu ketika masuk dalam zona nyaman. Ini opini saya, kalau anda punya pendapat lain ya terserah.
Nyaman
Sekarang mari kita bahas, kenapa PNS adalah simbol kenyamanan. menjadi PNS artinya anda akan dapat penghasilan seumur hidup (walaupun terbatas). Pekerjaan ini minus resiko, Bahkan saat ketika tidak bekerja lagi pun mereka akan tetap dibayar. Nyaman kan? Jelas! ini yang dicari, JAMINAN MASA TUA yang jelas. Padahal kejelasan pendapatan sama dengan ketidakjelasan masa depan.
Hukum menjadi PNS adalah "Susah masuk, susah keluar". Susah untuk mendapatkan status PNS dan susah untuk keluar dari PNS. Berbeda dengan di perusahaan yang ada kemungkinan untuk diberhentikan atau dipecat, menjadi PNS kemungkinan untuk itu sangat kecil. Kalau tidak karena pelanggaran berat seperti narkoba atau Zina maka pemecatan tak akan bisa dilakukan. Jadi kalau cuman sekedar tidak disiplin atau pelayanan tidak memuaskan paling mentok hukumannya dimutasi ke daerah lain atau penundaan kenaikan pangkat.
Mungkin perlu ada revolusi besar-besaran untuk meniadakan kenyamanan seperti ini di dalam dunia PNS.
PNS+Entrepreneur
Pernah dengar Kulinerpreneur, Technopreneur atau Creativepreneur? Nah ternyata dimanapun kita berada kita bisa menjadi entrepreneur. Hanya saja harus diperhatikan dimana diaplikasikannya. Jika penempatannya tepat ia akan berakhir dengan hasil yang positif tapi kalau salah tentu saja bisa destruktif.
Menurut wikipedia, pengertian entrepreneur adalah "a person who has possession of a new enterprise, venture or idea, and assumes significant accountability for the inherent risks and the outcome. He or she is an ambitious leader who combines land, labor, and capital to often create and market new goods or services."
Berangkat dari pengertian tersebut jika digabungkan dengan profesi sebagai PNS maka akan sangat berbahaya jadinya. Bagi PNS yang memiliki jiwa entrepreneur ini, ia akan melihat setiap PELUANG yang ada dalam institusinya sebagai UANG. Hasilnya kerugian angagaran rakyat, korupsi Mega Raksasa kemungkinan besar terjadi.
Closing
Jadi, jika kita memiliki jiwa entrepreneur maka jauhkan pikiran untuk menjadi PNS. fokuslah menjadi seorang entrepreneur. Toh lebih aman dan enak, karena kalaupun kaya dengan menjadi seorang entrepreneur sejati maka kita tidak jadi pembicaraan orang banyak. Berbeda sekali kalau kita jadi PNS kaya, orang-orang bakal banyak yang mikir "ni orang pasti korupsi, kalo ngurus-ngurus mesti selalu minta administrasi"
Huuft, pasti hidup seperti ini sama sekali jauh dari kata nyaman dan menggembirakan.
0 komentar:
Posting Komentar