Sepulang dari nagoya Hill kemarin saya melihat liputan di METRO TV tentang perseteruan antara Gayus dan Ruhut. Terpaksa saya berhenti sejenak untuk melihat liputan tersebut, menarik sekali menurut saya. Memang harus begini, menjadi anggota dewan memang harus adu mulut seperti ini. Jangankan cuma adu mulut kalau perlu mereka harusnya sampai berantem.
Berikut petikan adu mulut kedua politisi tersebut, yang tentunya, dilakukan dengan nada suara tinggi, bahkan berteriak. saya ambil dari batam pos :
RUHUT dan GAYUS
"Ruhut : Anda sebagai pimpinan harus tegas, jangan molor-molor gini. (dengan logat khas Batak nya)
Gayus : Ada waktunya anda menyampaikan pendapat internal dan eksternal, yang ini cukup.
Ruhut : Oke, tapi kalau begitu pimpinan, kita konsekuen, sampai jam 4 pagi pun juga oke. Akupun sampai seminggu disini juga siap, buktinya aku duduk terus.
Jangan nanti anda tanya trus nanti anda keluar, saya gak setuju.
Gayus : Anda minta saya keluar?
Ruhut : Enggak, saudara jangan marah-marah. Kemarin anda sudah marahi saya terus keluar.
Gayus : Memangnya Anda melihat saya keluar?
Ruhut : Oke jangan marah-marah, sebentar, aduh marah-maraaah, kamu ini profesor. Aku ini nggak profesor tapi nggak marah-marah.
Gayus : Anda jangan kurang ajar nyebut profesor.
Ruhut : Saya nggak ngomong kurang ajar. Terima kasih boosss...
Gayus : Jangan kurang ajar kau.
Ruhut : Kau yang jangan kurang ajar. Kenapa, nggak senang, kau lempar palu ke aku. (menantang)
Gayus : Sudah...sudah...harusnya Pansus menegur Ruhut supaya dikembalikan ke fraksinya karena selalu bikin gaduh...
Ruhut : Apa urusannya, kau PDIP, aku Demokrat...aku hanya ingin fair, PDIP sudah banyak (waktunya)...fraksi lainnya hanya 20 menit, mentang-mentang... terimakasih.
Gayus : Hak pimpinan sangat penuh untuk mengatur, Anda jangan mengacaukan rapat ini.
Ruhut : Di sini sama kita pimpinan. Terima kasiiiih...profesoooor.
Gayus : Sudah...kamu sudah...
Ruhut : Ya sudah, jangan ngoceh lagi...
Gayus : Saya tanya, sudah belum?...yang mimpin saya, bukan Anda
Ruhut : Sesama anggota pansus, kita berdiri sama tinggi
Gayus : Siapa bilang tinggi aku ama kau (ruangan riuh karena tawa keras)
Ruhut : Idrus Marham, tolong ambil alih dulu nih..wakil saudara ini sudah mulai aneh-aneh
Gayus : Diam kau
Ruhut : Jangan bilang diam
Gayus : Satu kalimat, Diam kau!
Ruhut : Kau yang diam, bangsat !!! (suasana makin riuh)
Gayus : Hei, Anda menyebut kata-kata kotor untuk pimpinan
Ruhut : Heh, Anda apa dari tadi nggak kotor. Anda gak boleh begitu.
Gayus : Diam kau!!
Anggota pansus lain coba terus melerai : Sudah...sudah...sudah... "
Seru kan.
Berikut petikan adu mulut kedua politisi tersebut, yang tentunya, dilakukan dengan nada suara tinggi, bahkan berteriak. saya ambil dari batam pos :
RUHUT dan GAYUS
"Ruhut : Anda sebagai pimpinan harus tegas, jangan molor-molor gini. (dengan logat khas Batak nya)
Gayus : Ada waktunya anda menyampaikan pendapat internal dan eksternal, yang ini cukup.
Ruhut : Oke, tapi kalau begitu pimpinan, kita konsekuen, sampai jam 4 pagi pun juga oke. Akupun sampai seminggu disini juga siap, buktinya aku duduk terus.
Jangan nanti anda tanya trus nanti anda keluar, saya gak setuju.
Gayus : Anda minta saya keluar?
Ruhut : Enggak, saudara jangan marah-marah. Kemarin anda sudah marahi saya terus keluar.
Gayus : Memangnya Anda melihat saya keluar?
Ruhut : Oke jangan marah-marah, sebentar, aduh marah-maraaah, kamu ini profesor. Aku ini nggak profesor tapi nggak marah-marah.
Gayus : Anda jangan kurang ajar nyebut profesor.
Ruhut : Saya nggak ngomong kurang ajar. Terima kasih boosss...
Gayus : Jangan kurang ajar kau.
Ruhut : Kau yang jangan kurang ajar. Kenapa, nggak senang, kau lempar palu ke aku. (menantang)
Gayus : Sudah...sudah...harusnya Pansus menegur Ruhut supaya dikembalikan ke fraksinya karena selalu bikin gaduh...
Ruhut : Apa urusannya, kau PDIP, aku Demokrat...aku hanya ingin fair, PDIP sudah banyak (waktunya)...fraksi lainnya hanya 20 menit, mentang-mentang... terimakasih.
Gayus : Hak pimpinan sangat penuh untuk mengatur, Anda jangan mengacaukan rapat ini.
Ruhut : Di sini sama kita pimpinan. Terima kasiiiih...profesoooor.
Gayus : Sudah...kamu sudah...
Ruhut : Ya sudah, jangan ngoceh lagi...
Gayus : Saya tanya, sudah belum?...yang mimpin saya, bukan Anda
Ruhut : Sesama anggota pansus, kita berdiri sama tinggi
Gayus : Siapa bilang tinggi aku ama kau (ruangan riuh karena tawa keras)
Ruhut : Idrus Marham, tolong ambil alih dulu nih..wakil saudara ini sudah mulai aneh-aneh
Gayus : Diam kau
Ruhut : Jangan bilang diam
Gayus : Satu kalimat, Diam kau!
Ruhut : Kau yang diam, bangsat !!! (suasana makin riuh)
Gayus : Hei, Anda menyebut kata-kata kotor untuk pimpinan
Ruhut : Heh, Anda apa dari tadi nggak kotor. Anda gak boleh begitu.
Gayus : Diam kau!!
Anggota pansus lain coba terus melerai : Sudah...sudah...sudah... "
Seru kan.
0 komentar:
Posting Komentar