Kamis, 30 Juli 2009

KAMU BERAPA SEJAM?

Akhir-akhir ini pertanyaan semacam ini sering saya pertanyakan pada teman-teman terdekat saya. “Kamu Berapa Sejam?” Tanggapannya bermacam-macam, ada yang sambil bercanda, sewot dan menganggap kurang ajar, pura-pura tak mengerti, memandang dengan ekspresi jijik dan lainnya, yang pasti dari seluruh reaksi semuanya bersifat negatif. Hanya ada satu teman saya yang langsung menjawab dengan senang hati. Haha, anak ini memang berbeda.

Rasanya tak ada yang salah dengan pertanyaan ini. Ia serupa saja dengan pertanyaan-pertanyaan lainnya, positif atau negatif tergantung bagaimana cara memandangnya saja. Tapi dari reaksi yang diberikan teman-teman saya hanya satu jawaban yang bisa disimpulkan. Ini pertanyaan negatif.

Dan karena ini pertanyaan negatif maka reaksi seperti itu sah saja diberikan. Masih untung tidak sampai ditampar atau ditendang. Tapi dalam hati, bukan reaksi semacam ini sebenarnya yang saya harapkan. Saya mengharapkan jawaban yang lebih positif.

Bagi saya sendiri pertanyaan ini menyadarkan kita bahwa selama ini kita kerap kali memberikan harga yang begitu murah pada waktu yang kita miliki. Time Value Of Yourself (TVoY), adalah kemampuan untuk menentukan seberapa mahal kita menghargai waktu yang dimiliki sehingga menyayangkan penggunaannya untuk sesuatu yang tidak bermanfaat. Rendahnya penghargaan terhadap TVoY mengakibatkan banyak waktu yang terbuang sia-sia hanya untuk melakukan hal-hal yang tidak produktif sama sekali. Kurangnya menghragai waktu ini juga menyebabkan sulitnya bangsa ini untuk maju.

Lihat saja, bagaimana mau maju, kalau pegawai yang ngurus negerinya (baca: PNS) bolos melulu, bagaimana mau bersaing kalau jam kerja sudah pada nangkring. Begitu murahnya kita menghargai waktu yang dimiliki membuat kita cenderung menjadi orang yang berleha-leha dalam menjalani kehidupan.

Waktu yang sebegitu pentingnya malah sering kita anggap remeh sama sekali. Padahal Tuhan saja, pemilik segala, ketika bersumpah ia menggunakan waktu. “Demi waktu”. Kita, yang kerap kali membawa nama Tuhan dalam bersumpah ternyata seringkali menyia-nyiakan waktu. Benda yang disebut oleh Tuhan itu.

Dan kalau pada akhirnya kita terus merugi karena si waktu, jangan sesali karena janji Tuhan memang begitu.

0 komentar: