Rabu, 17 Juni 2009

PARADOKS KELULUSAN,,

Rasanya malas sekali beraktivitas hari ini. Penyakit lama selalu kambuh kalau sudah begini, tapi tinggal 2 minggu lagi dan setelah itu semuanya akan selesai. Semoga diberi kekuatan untuk menjalani sisa 2 minggu ini. Haah, rasanya belakangan ini saya jadi sering mengeluh, menghadapi berbagai kenyataan yang tak sesuai dengan harapan membuat saya jatuh kecewa. Tak ada yang ideal di dunia memang.

---

Kemarin baru saja pengumuman kelulusan. Aksi corat-coret dan konvoi tetap menjadi ritual yang tak tertinggalkan. Saya tak menyalahkan, toh dulu ketika lulus-lulusan saya juga melakukannya [walau akhirnya menyesal karena cat yang menempel di rambut tak bisa sepenuhnya dibersihkan hingga harus botak lagi]. Melihat mereka yang lulus saya menjadi berpikir, mereka yang lulus ini akan kemana nantinya. Hanya menambah angka-angka pengangguran dan menambah beban negara atau mampu menjadi sebuah agen peradaban yang mampu berkontribusi bagi negeri ini.

Sebagian dari mereka akan berebut melamar kerja, sebagian lagi mengisi ketidaksiapannya untuk turun ke dunia kerja dengan kuliah di kampus yang tersedia walau jurusannya tak dikenali sebelumnya. “Yang penting kuliah lah, dapet gelar dan tak terlihat sebagai pengangguran” ini pemikiran bodoh saya ketika pertama kali memutuskan untuk melanjutkan kuliah.

Kurang lebih dua bulan lagi, saya akan sama seperti mereka. Wisuda. Rasanya ini tujuan akhir kuliah. Dan ketika mendekati garis finish, saya semakin kebingungan dan cemas. “Mau kemana saya setelah ini?” bergabung lagi dengan tempat magang yang sekarang, tentu tak mungkin, saya sudah tak merasa cocok disana. Terlalu kompromistis, tak sesuai dengan saya. Sampai hari ini saya masih mengalami ketidakjelasan masa depan. Menjadi orang yang mencoba untuk terus idealis atau berubah jadi pragmatis dan mengalah dengan nilai-nilai di sekitar.
Tadi malam saya melakukan pertemuan dengan senior saya waktu di kampus. Banyak hal yang kami bicarakan. Tapi intinya adalah keinginannya untuk membentuk sebuah wadah pemuda untuk menanggapi isu-isu yang ada di batam khususnya masalah lingkungan. Saya pikir tak ada salahnya saya menerima tawaran ini.

---

Untuk para anggota dewan Batam yang baru terpilih sekarang, kurang lebih dua bulan jugga dari sekarang akan segera dilantik. Acara seremonial [lagi-lagi] yang memakan dana luar biasa besar sudah disiapkan. Fasilitas seperti baju dan lencana pun telah dipesan. Wajah-wajah baru yang siap merealisasikan janji-janjinya ketika kampanye kemarin.

Tapi lagi-lagi saya hanya melihat mereka sebagai politisi kelas kolam. Sempit dan tak menantang sama sekali. Walaupun didominasi oleh wajah-wajah baru dan muda, saya pesimis akan adanya perubahan. Sejauh yang saya lihat, hampir sama saja, sudah bersiap-siap untuk bermain proyek juga.

Semoga saya yang salah dan terlalu cepat mengambil keputusan.

***

0 komentar: