Kamis, 12 Maret 2009

dejavu Problematika,,



kemarin saya seperti mengalami dejavu. rasanya kok mirip ya dengan apa yang terjadi pada saya. kejadiannya persis sama. Dan karena kemudian permasalahan ini sampai saat inipun belum saya dapatkan pemecahannya, jadilah saya hanya mengatakan "berarti ini PR kita bersama"

saya tak ingin percaya karma, tapi lantas kalau kejadian hampir serupa ini terjadi pantasnya disebut apa? Ataukah in sebuah kemestian dalam suatu periode. Tak, saya lebih tak ingin percaya lagi.

Makin lama semua harus makin baik. ini yang disebut progress. kalau periode ini sama dengan kemarin ya berarti sama saja dengan kemunduran.

Menyendiri, untuk kemudian mundur atau mengalah lalu mundur jelas bukan pilihan bijak. saya sering mengalami hal ini, selalu berpikir untuk mundur dan lepas dari komunitas, tapi yang terjadi kemudian saya tak bisa melepaskannya dan makin larut di dalamnya. komunitas ini punya kekuatan ajaib yang membuat orang-orang di dalamnya sulit untuk meninggalkannya.

kalaulah terjadi intrik-intrik sedikit, yah pahami saja sebagai bumbu dari komunitas ini. gesekan terjadi karena kita terlalu dekat, ia tak akan ada kalau kita berjauhan. Oleh karena itu, persoalan-persoalan yang ada dalam sebuah perjalanan adalah kepastian, malah jadi pertanyaan kalau tak ada kemudian. Benarkah kita dekat selama ini, atau hanya sekedar dekat?
didekatkan dengan slogan-slogan dan moto.

kedekatan (baca:persaudaraan) macam apa pula yang seperti ini?

katanya; teman sejati itu bukan orang yang selalu mengiyakan perkataan kita, tapi orang yang berseberangan dengan kita.

banyak pemimpin yang menjadi besar karena dikelilingi oleh kritik dan musuh. Dan banyak pemimpin yang jatuh karena hanya dikelilingi para pemuja.

Maka, ini mungkin hanya permasalahan komunikasi. tak ada yang perlu disalahkan kecuali diri sendiri. Karena pekerjaan yang paling berat adalah mengarahkan telunjuk kita pada diri sendiri saat ada sebuah masalah terjadi.

dan pilihan mundur, sekali lagi bukan pilihan yang bijak. ia wajib dipikirkan berjut-juta kali lagi.

waktu muda itu sekali saja, jadi jangan sekalipun di sia-siakan.

"kuliah itu bisa di usia kapan saja, tapi yang paling penting sekarang adalah bagaimana menjadi problem solver di usia muda" (dikutip dari pertemuan pekanan malam itu)

0 komentar: