Jumat, 20 Februari 2009

Drona dan Saya,,

Makin lama sepertinya makin tak ada yang saya kerjakan disini. Saya sering linglung, berada dalam sebuah komunitas dengan tingkat pergerakan yang sangat cepat membuat saya kadang harus terseok-seok mengejar. Banyak hal berubah disini, dan saya kerap hanya menjadi penonton di pinggir lapangan. Sementara saya sibuk dengan keluh kesah, mengkritisi kesalahan orang lain dan beretorika sebagai pledoi atas kemalasan saya, mereka, adik-adik saya itu telah dengan begitu cepatnya melakukan akselerasi-akselerasi untuk peradaban.

Sementara mereka sibuk berkutat dengan hal-hal besar untuk perbaikan umat, saya disini masih sibuk bertengkar untuk menganggap diri yang paling benar.

Ya, saya seperti Mahaguru Drona yang meminta Bima mencari Tirta Prawidhi. Tak ada bedanya. Sementara Bima berhasil mendapatkan Tirta Prawidhi, arti kehidupan yang sebenarnya, Drona malah terbongkar keburukannya. Drona bahkan belum mendapatkan apa yang dia suruh cari itu. Hanya kebusukan serta kebobrokan yang terlihat kemudian dari Drona. Ketika saya sibuk memberi nasihat dan tugas kepada mereka yang kadang terdengar mustahil, mereka tak peduli, mereka mengerjakan dengan sepenuh hati. Mereka berhasil dan saya selalu masih tertinggal disini.

Saat saya masih selalu dihantui rasa pesimis ketika mengadakan suatu kegiatan, mereka muncul dengan optimismenya yang luar biasa. Hingga kadang malu rasanya.

Lantas, kualitas hidup macam apa pula yang saya miliki kalau seperti ini..?

0 komentar: